Minggu, 22 Februari 2015

Waktu Yang Salah

Di suatu malam yang cerah di sebuah cafe duduk seorang pria tampan di salah satu sudut kafe menghadap jendela dengan pemandangan luar jalanan kota yang ramai. Pria tampan itu duduk sendiri sambil menikmati coffee favoritnya. Selang beberapa waktu datang seorang gadis cantik mengenakan dress biru menghampiri pria tampan itu.
"Hai
Alex"
Pria tampan yang disapa
Alex itu pun menoleh.
"Hai Angel, kau tampak anggun malam ini"
"Terimakasih" Angel tersipu
"Silahkan duduk"
Alex mempersilahkan Angel untuk duduk.

Duduk berhadapan dengan pemandangan jalanan kota yang ramai membuat suasana menjadi romantis ditambah alunan musik yang diputar pemilik kafe membuat suasana semakin romantis. Lama berselang seorang pria berambut pirang dengan mata biru masuk kedalam kafe berjalan melewati meja Alex dan Angel. Namun baru beberapa langkah pria itu menoleh ke meja Alex.
"Angel?" Pria tersebut menyapa Angel.
"
Daniel?" Angel terlihat gugup.
"Sudah lamakah kita tidak bertemu? Kau masih tetap anggun dan cantik"
"Terimakasih" Angel terlihat sangat gelisah.
"Boleh gabung?"
"Silahkan"
Alex mempersilahkan Daniel untuk bergabung.
"Aku
Alex"
"Aku
Daniel"

Alex kecewa malam yang seharusnya jadi malam bahagia malah menjadi malam yang membosankan. Suasana café yang tadinya romantis berubah menjadi membosankan. Daniel lelaki yang mengaku sebagai mantan pacar Angel itu merampas waktunya bersama Angel. Daniel selalu bisa mengalihkan pandangan Angel dari Alex. Kata-kata yang telah disiapkan Alex terasa sia-sia.

Saat pagi hari Alex duduk di beranda kamarnya memandangi foto dalam album kenangannya semasa SMA. Alex terhanyut dalam nostalgianya sewaktu ia masih SMA.


" kamu masih sama Angel masih tetap cantik dan anggun. Kamu juga masih jadi pemilik hati ini menjadi wanita yang selalu aku tunggu-tunggu. Namun mengapa waktu kita selalu salah?" Alex berkata lirih sambil terus memandangi foto Angel. Namun kenangan itu tiba- tiba muncul di pikirannya dimana pada masa SMA dulu.
Alex duduk disebelah Angel dengan malu-malu sambil memegang lolipop berbentuk hati. Dengan malu-malu Alex memberikan lolipop itu kepada Angel
"Ini untukmu. Ambilah"
Alex menyerahkan lollipop itu dengan tangan gemetaran.
"Terimakasih"
"Aku memberikan lolipop itu sebagai tanda bahwa aku.."

Bukkk!!! pukulan keras mendarat dipipi kanan Alex. Alex tersungkur jatuh dari kursi. Angel hanya bisa menjerit melihatnya.
"
John cukup.." Angel berusaha menahan tangan John yang  hendak memukul Alex kembali.
Alex berdiri memegangi sudut bibirnya yang berdarah.
"Kau tau siapa aku? Aku
John Pacar Angel. Kau tidak pantas mengajaknya jalan dan memberikannya lolipop murahan ini" John mengambil lolipop ditangan Angel dan Menjatuhkannya ke tanah.
"
John cukup.." Angel terisak.
"Maaf aku sama sekali tidak tau kalau Angel sudah memiliki pacar"
"
Alex aku minta maaf"
Alex lalu pergi meninggalkan Angel dan John.

Mengingat kejadian itu membuat hatinya sakit. Ada saja hal yang menghalangi Alex untuk menyatakan perasaannya.
"Mengapa waktu kita selalu salah?"
"Mungkin kita tidak ditakdirkan untuk bersama"
Alex berkata lirih menutup album fotonya dan beranjak masuk kedalam kamarnya.
THE END

 07/07/2014
by